Gagap biasanya dialami anak usia 18–24 bulan. Kondisi tersebut umum terjadi karena berada di periode usia anak mulai belajar mengasah kemampuan berbicara dan berbahasa.
Namun, pada sebagian kasus, gagap pada anak bisa terus terjadi hingga usianya dewasa. Hal ini tentu membuat anak sulit berkomunikasi dengan orang lain dan bisa menyebabkan kualitas hidupnya menurun, sehingga perlu ditangani.
Apa penyebab gagap?
Penyebab anak jadi gagap belum diketahui secara pasti. Namun, gagap pada anak diperkirakan terjadi karena faktor berikut:
- Faktor keturunan
Gagap pada anak dapat bersifat genetik atau diturunkan dari orang tua. Beberapa riset mengungkapkan sekitar 60% anak gagap memiliki anggota keluarga yang juga gagap.
- Gangguan pada otak
Gagap pada anak bisa terjadi karena gangguan saraf atau bagian otak yang mengendalikan kemampuan berbahasa dan berbicara. Selain gagap, gangguan ini bisa membuat anak jadi cadel bahkan tak mampu bicara.
Selain faktor di atas, risiko gagap juga dapat meningkat jika anak mengalami stres atau menerima perundungan dari teman-teman atau orang tua. Risiko gagap lebih tinggi terjadi pada anak laki-laki.
Solusi dari ahli
Penanganan gagap pada anak mungkin tidak akan menghilangkan gagapnya secara keseluruhan. Penanganan lebih bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bicara, komunikasi, dan partisipasi anak dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini tips dari ahli mengenai beberapa solusi mengatasi gagap:
- Lakukan terapi wicara
- Latihlah kemampuan bicara anak secara rutin
- Upayakan untuk selalu bicara dengan tenang
- Hindari perkataan tertentu
- Ajaklah anak membaca
Tertarik gabung CMA Mental Arithmetic? Yuk, klik di sini atau hubungi (021)5698 3689/90.
