Bahasa Kasih Bagi Anak

Memiliki waktu yang berkualitas bersama anak-anak merupakan sebuah kebutuhan penting bagi keluarga. Dan agar mampu menciptakannya, orangtua harus memahami bahasa kasih anak.

Menurut Chapman & Campbell, ada 5 bahasa kasih anak. Setiap anak memiliki dominasi bahasa kasih yang tidaklah sama. Psikolog Elizabeth Santosa menjelaskan, salah satu langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam menciptakan waktu keluarga yang berkualitas adalah dengan menerapkan bahasa kasih anak sebagai berikut :

 

Afirmasi

Afirmasi merupakan salah satu bahasa kasih yang disukai anak-anak. Umumnya afirmasi berupa pujian atau kata-kata yang memotivasi atau mendukung seperti : ” Kamu anak yang pintar! “

Waktu berkualitas

Ada sejumlah anak yang lebih senang ketika ditemani orangtuanya dalam berbagai aktivitas. Apapun jenis aktivitas yang akan dilakukan, asalkan bersama orangtuanya anak akan merasa disayang.

Orangtua diharapkan memberikan waktu berkualitas tanpa distraksi, tanpa gadget, atensi dan fokus hanya pada anak. 

Sentuhan fisik

Tidak sedikit anak yang merasa disayang dengan sentuhan fisik. Seperti mengusap-usap kepalanya, memeluk, dan mencium bisa Anda lakukan untuk anak-anak tipe penyuka bahasa kasih yang satu ini.

Diyakini sentuhan yang diberikan orangtua ini dapat meningkatkan hormon oxitosin. Dan semakin menyentuh, semakin intim

Apresiasi

Dalam hal ini , apresiasi bukan berarti hadiah dengan nilai yang mahal. Melainkan anak-anak suka jika diberi kejutan. Misalnya dia bisa melakukan sesuatu yang besar untuk pertama kali, Anda bisa merayakannya dengan membuatkan makanan kesukaannya. Ini akan meningkatkan ikatan antara Anda dan anak.

Melayani/membantu

Anak dengan tipe bahasa kasih ini akan merasa dikasihi saat ada orang lain yang hadir ketika mereka mengalami kesulitan. Meski bisa melakukannya sendiri, terkadang anak-anak meminta bantuan hanya untuk merasakan kasih sayang dari orangtuanya.